Langsung ke konten utama

Sinopsis Novel Assassin's Creed: Brotherhood

Sumber gambar : Wallpaper-House.com

Novel Assasin's Creed Brothehood ini bercerita setelah peristiwa yang terjadi pada seri novel sebelumnya yang berjudul Assassin's Creed: Renaissnace.

Cerita bermula ketika Ezio Auditore da Firenze pergi dari tempat penyimpanan di Vatikan seusai mendengarkan pesan dari hologram Minerva, saat itu ia menyadari bahwa Rodrigo Borgia atau lebih dikenal sebagai Paus Alexander VI yang juga merupakan anggota Templar, sudah pergi dari tempat itu meninggalkan Apple of Eden.

Ezio lalu bergegas pergi sembari membawa Apple of Eden yang ditinggalkan oleh sang Paus.

Apple of Eden sendiri merupakan sebuah pusaka peninggalan masa peradaban pertama yang memiliki kekuatan magis seperti mengendalikan pikiran manusia, menghilang, membuat ilusi, menggandakan diri, dan melihat masa depan. 

Di pintu depan ruang penyimpanan, Mario Auditore (paman dari Ezio) sudah menunggu. Ezio dan Mario kemudian bertarung melawan para tentara di sepanjang jalan kabur keluar Vatikan. Sesampainya di tepi Sungai Tiber, Ezio berpikir untuk membuang Apple of Eden ke sungai tersebut, tapi kemudian Ezio berubah pikiran dan menyerahkannya kepada Mario. Mereka berdua lalu berkuda menuju Monteriggioni. 


Pengepungan Monteriggioni

Pada 2 Januari 1500, beberapa hari setelah Ezio kembali dari Vatikan, pasukan Borgia yang dipimpin oleh Cesare Borgia (putra dari Rodrigo Borgia) menyerang Monteriggioni. Borgia menyerang dengan bala tentaranya ditambah menara pengepung dan meriam-meriam, menimbulkan kerusakan parah pada tembok yang mengelilingi Monteriggioni dan rumah-rumah di dalamnya. 

Penyerangan itu membuat Monteriggioni tinggal puing, Ezio mengalami luka parah setelah terkena tembakan dari Arquebruisers (tentara yang menggunakan senjata laras panjang), dan Mario Auditore dibunuh oleh Cesare menggunakan senapan. Apple of Eden juga berhasil direbut oleh Cesare. 

Ezio kemudian menunggangi kudanya meninggalkan Monteriggioni dan bermaksud mengikuti Cesare sampai ke Roma, namun di tengah jalan Ezio pingsan karena luka-lukanya. 


Perang di Roma

Ezio bangun dari pingsannya di sebuah rumah kecil pinggir Kota Roma, di rumah itu tinggal seorang perempuan yang merawat Ezio. Perempuan itu kemudian memberitahu bahwa seorang pria bernama Niccolo Machiavelli membawa Ezio ke rumahnya dan menyuruhnya untuk mengobati Ezio yang terluka. Machiavelli juga memberikan sepasang pakaian baru. 

Setelah berpakaian, Ezio kemudian keluar menemui dokter untuk membeli obat, lalu pergi menemui Machiavelli di Mausoleo di Augusto seperti juga disampaikan oleh perempuan yang telah merawatnya. 

Dari pertemuannya dengan Machiavelli, Ezio mengetahui bahwa Roma dalam keadaan putus asa, Borgia menindas masyarakat sehingga rakyat Roma menjadi sengsara. Tak tahan mendengar itu Ezio bertekad untuk membebaskan Roma dari cengkeraman keluarga Borgia.

Ezio kemudian membentuk sebuah kelompok Assassin yang bermarkas di Pulau Tiber, Roma. Ezio memulai misinya menyingkirkan pengaruh Cesare Borgia dan para jenderalnya. Ezio mengawalinya dengan membangun hubungan dengan kelompok bawah tanah lainnya di Roma. 

Kelompok bawah tanah yang Ezio dekati yaitu Courtesans (kelompok pelacur) yang dipimpin oleh Nyonya Solari yang kemudian dipimpin oleh Claudia Auditore (adik dari Ezio), Thieves (kelompok pencuri) yang dipimpin oleh La Volpe, dan Mercenaries (kelompok tentara bayaran) yang dipimpin oleh Bartolomeo d’Alviano. 

Ezio kemudian mendirikan kembali kelompok Assassin di Roma dengan merekrut anggota baru yang terdiri dari masyarakat tertindas yang ingin membebaskan kota dari cengkeraman Borgia. 

Ezio mulai memecah pengaruh Borgia di Roma dengan menghancurkan menara-menara pengawas dan membunuh para kapten mereka. Ezio dan anggota Assassin lainya juga menyabotase gudang senjata, pendanaan militer, dukungan pasukan dari Perancis, dan menghancurkan temuan-temuan Leonardo da Vinci untuk Borgia. Tentunya dengan izin Leonardo. 


Kejatuhan Borgia

Suatu hari, demi menemukan informasi tentang keberadaan Apple of Eden yang direbut dari tangan pamannya, Ezio menyusup ke Castel Sant'Angelo, di sana Ezio melihat sendiri pertengkaran antara Cesare yang meminta Rodrigo untuk memberitahu lokasi Apple of Eden disembunyikan, pertengkaran tersebut berujung pada pembunuhan Rodrigo oleh Cesare menggunakan buah apel beracun. 

Cesare lalu menanyakan kepada adiknya, Lucrezia Borgia lokasi di mana ayahnya menyembunyikan Apple of Eden. Setelah mengetahui lokasinya yang berada di St. Peter's Basilica, Cesare bergegas menuju ke sana. Namun, Ezio lebih dulu mencapai Apple of Eden daripada Cesare. Ezio kemudian menggunakan kekuatan Apple of Eden untuk mengalahkan pasukan yang mengepung dirinya dan kabur dari Vatikan. 

Dalam satu pertempuran terakhir, tepatnya pada tahun 1504, Ezio dan rekan-rekan Assassinnya melawan Cesare dan bawahannya yang tersisa di gerbang Roma. Cesare akhirnya ditangkap oleh Fabio Orsini atas perintah paus yang baru. Cesare lalu menyumbar dirinya tidak akan ditahan lama dan tak akan ada yang bisa membunuhnya. 

Beberapa waktu kemudian, Ezio merasa terganggu dengan kata-kata Cesare. Ezio lalu mendiskusikannya dengan Leonardo, ia menyarankan menggunakan Apple untuk mencari tahu apakah benar yang dikatakan Cesare. Ezio tampak ragu, tetapi akhirnya memutuskan untuk mengambil nasihat Leonardo, dan benar saja, Cesare berhasil lolos dari penjara. 


Pengepungan Viana

Pada 1507, Ezio akhirnya berhasil melacak Cesare yang sedang berperang di Viana, Spanyol. Ezio bertempur menembus para tentara hingga akhirnya ia bertemu Cesare di atas tembok kastil dan bertarung. Dalam pertarungan ini, Ezio berhasil mengalahkan Cesare. 

Cesare yang sudah kalah tidak berhenti mengoceh bahwa dirinya tidak akan bisa dibunuh oleh manusia, Ezio lalu berkata pada Cesare, “Kalau begitu, kutinggalkan kau pada tangan takdir,” kemudian Ezio menjatuhkan Cesare dari atas dinding kastil setinggi 30 meter hingga tewas. 


Perpisahan

Ezio yang telah mengakhiri tirani keluarga Borgia kembali ke Roma, Ezio memulai berbagai reformasi Orde Assassin seperti peningkatan komunikasi antar kelompok Assassin dan stardardisasi program pelatihan anggota. Tak lupa, Ezio menaruh Apple of Eden yang ia anggap memiliki kekuatan berbahaya bila jatuh ke tangan yang salah di ruang penyimpanan bawah tanah Santa Maria in Aracoeli. 

Pada pertengahan musim panas, di hari ulang tahun Ezio yang ke-48. Ezio, Niccolo Machiavelli, dan Leonardo da Vinci bekumpul di Markas Pulau Tiber yang baru diperbarui. Dalam pertemuan itu, Niccolo dan Leonardo berpamitan untuk meninggalkan Roma. Niccolo ingin kembali ke Florence menuntaskan pekerjaannya dan menulis buku berjudul The Prince, Leonardo ingin pergi ke Amboise, Prancis untuk menghabiskan sisa hidupnya di sana. 

Ketiga pria itu lalu berdiri bersamaan lalu berpelukan dengan sungguh-sungguh satu sama lain. “Selamat tinggal.” 
“Selamat tinggal.” 
“Selamat tinggal.” 


Penulis Novel : Oliver Bowden
Penerjemah : Melody Violine
Penyunting : Widyawati
Terbit : Oktober 2011
Penerbit : PT Ufuk Publishing House

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer

Mengatasi Suara Hilang pada Internet Explorer

Sumber gambar: Softonic Saat ini, berselancar di dunia maya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat. Dalam mengakses dunia maya, banyak orang menggunakan peramban-peramban populer seperti Google Chrome dan Mozilla Firefox, walaupun tak jarang pula yang masih menggunakan peramban penuh bug seperti Internet Explorer karena alasan tertentu. Bagi Anda yang masih menggunakan Internet Explorer, mungkin pernah beberapa kali mengalami bug tidak keluarnya suara saat memainkan audio atau video melalui peramban ini. Hal ini tentunya sangat mengesalkan terlebih bila audio dan video yang sedang diputar merupakan bagian dari pekerjaan penting. Maka dari itu, berikut kami sajikan langkah-langkah yang bisa Anda coba untuk memperbaiki masalah tersebut. 1. Periksa Apakah Suara pada Internet Explorer Telah Diaktifkan Pertama, buka Internet Explore. Kemudian tekan “ALT + T” atau klik “Tools”, lalu pilih “Internet options”. Setelah jendela Internet Optio

Racun Binatang Ini Ternyata Dapat Menguntungkan Indonesia

Sumber foto:  planetdeadly.com Kalajengking merupakan binatang yang berbahaya. Ia begitu menakutkan karena bila terkena sengatan beracunnya, korban akan merasakan sakit bahkan beberapa kasus ada yang sampai meninggal dunia. Walaupun berbahaya, ternyata racun kalajengking berpotensi untuk menguntungkan agrobisnis tanaman karet, bagaimana caranya? Radite Tistama pada 3 Mei 2018 selaku peneliti karet di Pusat Penelitian Karet (Puslitkaret) mengatakan, agrobisnis perkebunan karet akan sangat menguntungkan jika mengembangkan tanaman karet yang menghasilkan zat-zat khusus yang berguna dalam industri obat-obatan. Cara agar pohon karet menghasilkan zat-zat khusus yang bermanfaat bagi industri obat-obatan adalah dengan mencangkok/menyisipkan gen khusus yang salah satunya berasal dari racun kalajengking. Dengan menyisipkan gen khusus racun kalajengking ke tanaman karet maka pohon karet juga akan menghasilkan getah karet yang mengandung racun kalajengking. Radite kemudian me